Cerpen Haryo Pamungkas (Banjarmasin Post, 18 November 2018)

Tidak ada yang lebih menarik dari orang berumur 80 tahun sepertiku selain merenung dan mengenang. Sudah tak ada gairah untuk masa depan, tak ada ambisi, semua yang kudapat sampai saat ini terasa sudah cukup. Sisa bekal kesiapan untuk dunia selanjutnya. Dan menunggu. Seperti antre dalam loket pembayaran.
Kenang-kenangan masa lalu mirip potongan puzzle yang mulai terbentuk satu per satu ketika merenung. Kenangan sewaktu muda bersama almarhumah istriku, atau soal lika-liku kehidupan yang pernah kujalani.
Barangkali inilah fase paling menarik dalam hidup: mengenang masa lalu. Setelah semua hal buruk dan baik datang silih berganti sebagai bumbu perjalanan usia. Inilah fase itu, ketika diam-diam aku tertawa membayangkan permainan masa kecil yang begitu menyenangkan bersama sahabat-sahabat kecil yang entah di mana sekarang. Atau terkadang, ketika melihat cucuku Alenia, aku membayangkan, apakah anak kecil sekarang masih merasakan betapa menyenangkannya bermain di sungai yang jernih. atau memanjat pohon kelapa setelah riang bermain sepakbola di tanah lapang? Sedikit banyak kuamati anak-anak kecil—khususnya yang tumbuh di kota—sekarang lebih senang bermain gadget. Aku membayangkan betapa tidak serunya ketika nanti mereka sudah seusiaku, hal apa yang bisa dikenang? Jika hidup hanya dihabiskan di depan layar kotak yang bisa memuat segalanya?
Baca juga: Kota Mayat – Cerpen Haryo Pamungkas (Koran Tempo, 27-28 Oktober 2018)
“Kakek, kakek…” lamunanku buyar ketika mendengar suara manis dari cucuku. Alenia.
“Iya sayang?”
“Coba lihat, tadi Alenia disuruh menggambar di kelas. Ini gambar buat kakek.” Dengan senangnya gadis kecil yang giginya masih belum genap itu menyerahkan selembar kertas yang berisi gambar padaku.
“Mana? Coba kakek lihat.”
“Ini gambar Alenia? Bagus ya…”
Waaah jember daerah mana nih penulisnya 😄. Jatim kah kak? Waah.. Enggak nyangka kalau yang menulis di sini ada yang dari jember 😍.
Salam kenal ya kak. Dariku 😊
Namaku vivin, asal jember, jatim. Jember bagian utara 😄. Alhamndulilah aku juga suka di dunia menulis juga 😊
#SALAM LITERASI
LikeLike
Iya Jember, Jatim hehe. Salam kenal juga mbak, saya daerah kampus. Wah Jember utara mana tuh mbak?
LikeLike
Iya mas. Boleh doong berbagi nomor WA. Untuk menyambung tali silaturahmi antar penulis Jember. Heheheee. Aku daerah jember selatan lebih tepatnya di kec. Ambulu. Desa sumberjo mas. Jurusan pantai selatan WATU ULO. Deket sama pantai sih. Hehee
LikeLike
Oh daerah kampus ya mas 😂. Aku daerah Jember Selatan. Tepatnya di kec.Ambulu. desa sumberjo. Jurusan pantai selatan /Watu ulo😄. Kalau boleh sih. Tuker kontak mas. Buat silaturahmi antar penulis jember. Siapa tau bisa saling share ilmu. Heheheee.. 😄
LikeLike
Iya mbak hehe salam kenal, ini kontak wa saya mbak: 089614887416
LikeLike
Boleh banget mbak, salam kenal, ini kontak saya: 089614887416
LikeLike
Penulis muda. Tapi bercerita tentang penulis tua. Dan itu kena. Keren. Seolah-olah saya sedang membaca catatan harian penulis tua yang benar-benar tua. Tapi ternyata penulis muda yang bercerita tentang ceritanya pada usia 80-83 tahun yang akan datang.
LikeLiked by 1 person
Wahh keren banget cerpen nya,sangat terkesan kesusatraannya😆, makasih yah mas
LikeLiked by 1 person
Sae cerpennya mas. Izin menunjukkannya ke siswa-siswa saya untuk pembelajaran menulis cerpen nggeh
LikeLiked by 1 person